Minggu, 17 November 2013

tanda tanya ?

Sebuah Tanya 
 oleh Soe Hok Gie
Akhirnya semua akan tiba pada suatu saat yang biasa,
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih bicara selembut dahulu...
meminta ku meminum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku
(kabut tipis pun turun perlahan-lahan di lembah kasih, lembah Mandalawangi.
 kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutang yang menjadi suram, meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
Apakah kau masih membelaiku selembut dahulu,
ketika ku dekap kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat.
(lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi, kota kita berdua yang tahu dan terlena dalam mimpinya
 kau dan aku berbicara tanpa kata dan tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti Jakarta kita)
Apakah kau masih akan berkata ku dengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta..
(hari pun menjadi malam, ku lihat semuanya menjadi muram
 wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti, seperti kabut pagi itu)
manisku, aku akan berjalan terus membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru.

Selasa, 1 April 1969

Tidak ada komentar:

Posting Komentar